KEHADIRAN ULAMA’ TANAH SUCI MAKKAH DI PONPES DARUTTAQWA GRESIK



KEHADIRAN ULAMA’ TANAH SUCI MAKKAH
DI DESA SUCI KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK




“ .......... Belajarlah akhlak sebelum mencari ilmu..........” Wasiat Syeikh Sayyid Abbas Bin Sayyid Alawi Bin Sayyid Abbas Bin Sayyid Abdul Azis Al-Maliki Al-Idris Al-Hasani Al-Maliki.

Ma’had Daruttaqwa pada 03 April 2011 mendapat kunjungan dari ulama’ Makkah, Sayyid Abbas bin Sayyid Alawy al-Maliky adik kandung dari Sayyid Muhammad bin Alawy al-Maliky. Kunjungan kali ini merupakan kunjungan beliau yang pertama kalinya setelah putra Romo KH. Munawwar memondokkan Putra beliau di Pesantren yang diasuh oleh Sayyid Abbas.
Alhamdulillah, Pada tahun ini beliau berkesempatan datang ke Gresik. Acara ini memang disengaja khusus buat para santri khususnya santri-santri Daruttaqwa. Acara dimulai saat Sayyid Abbas rawoh di Ndalem Romo KH. Munawwar yang semula memang dipersiapkan menyambut kedatangan beliau.
Alunan sholawat badar dan sholawat nabi terdengar keras mengalun dari suara para santri yang menyambut kedatangan Sayyid Abbas. Sesampainya di Ndalem Romo Kyai Sayyid Abbas langsung dimohon untuk menyampaikan sedikit pesan buat para santri.
Sayyid yang dilahirkan pada tahun 1368 Hijriyah di kota Makkah al-Musyarafah berwasiat kepada para santri “Belajarlah akhlak sebelum mencari ilmu karena Rosulullah SAW diperintahkan pertama kali untuk menyempurnahkan akhlak. Allah berfirman dalam kitabnya wainnaka ala khuluqil adzhim yang artinya sesungguhnya engkau ada untuk menyempurnahan akhlak yang mulia.” Selain itu beliau juga berpesan pada santri untuk belajar adab dan akhlak. Karena adab dan akhlak bisa menjadikan para santri bisa berkumpul dengan ulama’ , para guru, orang tua, dan teman teman santri lain.
Beliau menerangkan banyak pentingnya akhlak dan adab dalam kehidupan sehari-hari terutama ketika menunutut ilmu. Karena manusia akan diketahui bahwa dia ahli ilmu dengan adabnya. “Semoga kita mau berpegang budi pekerti, patuh pada guru, orang tua pimpinan.....”  itu adalah akhir dawuh pemilik amjlis Dalailul Khairat  dan majlis burdah di kota Mekkah tersebut ketika mengakhiri pesan tentang pentingnya akhlak.
Beliau melanjutkan dawuhnya tentang pentingnya peraturan. Jika ada peraturan di sekolah maka wajib mentaati peraturan serta orang yang membuat peraturan. Saudara Sayyid Muhammad Al-Maliki itu mengatakan “Islam adalah peraturan, seluruh isi Islam adalah peraturan, hal-hal dalam Islam pun mempunyai peraturan, dalam sholat ada peraturan, zakat ada peraturan, puasa ada peraturan, haji mempunyai peraturan dan bersyahadad pun kita harus mengikuti peraturan.”
Diakhir dawuhnya beliau mengatakan “Saya membawa kabar gembira kepada kalian bahwa putra Kyai Munawwar yaitu Kholil sekarang belajar di Pondok ilmu di Mekkah Mukarromah dan dalam 5 tahun kedepan dia akan menjadi ulama’ besar, beliau akan menjadi orang besar, beliau akan menghafal Al-Qur’an, menguasahi ilmu Fiqih, Hadits dan Bahasa Arab.
Sebagai penghormatan kepada Kyai Munawwar, beliau mengatakan bahwa jika Kyai Munawwar mau mengirimkan santrinya ke Mekkah untuk mengaji, Insya Allah Beliau akan menerimanya dengan senang hati asalkan santri yang dikirimkan tersebut adalah santri yang giat dan rajin.
Putra Sayyid Alami tersebut mengatakan “Saya mencintai Kyai Munawwar. Karena beliau adalah orang yang jujur, ikhlas kepada Allah. Saya do’akan semoga kalian adalah golongan ahli ikhlas, ahli jujur dan ahli wafa’ ”. dipenutupan pesan yang disampaikan untuk santri beliau mengatakan “Ada tiga perkara yang bisa dipegang teguh kalau ingin jadi ulama’ besar yaitu wafa’ , ikhlas dan jujur.
Kedatangan Sayyid Abbas di Pondok Pesantren Daruttaqwa disambut dan diakhiri dengan Sholawat Nabi. Bahkan beliau sendiri yang memimpin bacaan sholawat untuk menutup pesan yang disampaikannya. Besok paginya diadakan bacaan Manaqib dan sholawat untuk mengantar pemberangkatan Sayyid abbas melanjutkan kunjungan ke Jakarta. Dan sebelum berangkat beliau sempat untuk keliling halaman Pondok Pesantren Daruttaqwa yang diiringi oleh ribuan santri Daruttaqwa. Termasuk pondok barat yang jaraknya kurang lebih 0,5 km dari pondok pusat. Red. Khozin Achmad.

Post a Comment

0 Comments